Kamis, 02 Oktober 2025

Andai

View Article

 

Aku suka sekali menerawang, berandai-andai tentang sesuatu yang mungkin tidak akan pernah terjadi. 

Sebut saja aku idealis yang kerap membuang rasionalitas jauh-jauh, tidak peduli seberapa gila lamunanku dan seberapa liar pikiranku. 

Aku bahkan nyaris membuat dunia lain di dalam kepalaku, dunia yang aku mau.

Kupikir ini akan mengganggu, karena aku terlarut pada sesuatu yang bahkan tidak ada. 

Aku tenggelam pada dunia yang entah apa. 

Melupakan jasadku yang tengah melamun di pinggir pintu kereta.

Namun, kemudian aku menyadari. Tidak, ini bukan sesuatu yang sia-sia.

Aku hanya sedang mencuri waktu untuk melarikan diri dari apa yang sedang kulelahi. 

Aku sedang pergi jauh tanpa harus repot-repot mencari destinasi. 

Aku sedang menyelam tanpa harus menahan napas. 

Aku sedang hilang tanpa harus lenyap.

Disaat orang-orang butuh berlibur jauh untuk menenangkan diri, hanya dengan lamunanku aku sudah bisa pergi kemanapun yang aku mau, bahkan ke tempat yang belum pernah ada sekalipun. 

Hanya dengan menatap gerak tiang listrik yang semakin jauh dari jendela taksi, aku sudah bisa mengembara ke negeri yang entah dimana. 

Tak perlu membuang banyak energi. Sederhana, bukan?

Kemudian, pengembaraanku kerap membawa buah tangan: ide-ide dan gagasan. 

Oleh-oleh kecil yang bisa kubawa pulang saat aku membuka mata.

Oleh-oleh kecil yang bisa kubagi dan tak pernah habis.

Sungguh istimewa.


Maka, terberkatilah para pemimpi.

Rabu, 01 Oktober 2025

One of Thing’s

View Article

All it takes is five minutes. Just a single five minutes of your day to pause, breathe, and centre yourself.

Make sure that your body is taken care of; you're hydrated, absent of pain, and extracting beautiful energy from the food in your stomach.


Make sure that your mind is nourished as well; you're genuinely content, happy, or aware that the bad emotions will not last forever. You are able to think clearly, and not only see, but understand the meaning of your life.


Be patient. Nourish your soul. Take care of your body.

Become whole.


 

Selasa, 01 Juni 2021

Kamu kuat; AKU

View Article

 


Gapapa, jangan kecewa dulu. Bukankah hatimu sudah sangat kuat dalam menghadapi segala perihal atas nama luka? 

Jangan bersedih yaa, kamu itu hebat. Sekalipun kamu ingin menangis, pastikan agar tidak ketahuan siapapun; termasuk pantulan dirimu dicermin. Bisa?

Kali ini cerita apalagi yang ingin kamu tawarkan pada semua.

Emang mereka peduli? Apa kamu yakin mereka akan bersimpati? Tidakkah kamu malu jika dirimu dikasihani?

Jangan bodoh, tahan saja sedihmu sendirian. Lemparkan kebahagiaan buat orang-orang yang menitikberatkan simpati pada dirimu. 

Kenapa? Apa kamu benar tidak menemukan jawaban dari pertanyaan dihatimu sendiri? 

Coba tutup matamu sekarang, hilangkan kesedihan yang sedang kamu rasakan saat ini. Karena kamu adalah seorang yang kuat; Aku.


NA


Sabtu, 29 Agustus 2020

Menjauh Biar Tidak Jatuh

View Article


Benar, biar bagaimana pun; akhirnya tetap saja tidak merasa nyaman. Sejauh apapun berusaha untuk mengerti, tetap saja tidak bisa saling mengikat diri. Sedari awal, harusnya sudah bisa menahan untuk tidak terlibat terlalu jauh. Tapi, pada akhirnya; ya memang seharusnya menjauh adalah pilihan yang paling tepat untuk dilakukan, keputusan yang paling tidak telat untuk dilaksanakan. Bukan hanya untuk diri sendiri dimasa depan, tapi juga buat kebersamaan singkat yang pernah dilewati bersama.

 

Menjauh, biar tidak saling menjatuhkan, tidak saling mengumpat, memaki, bahkan merasa diri sendiri paling benar diantara segala hal yang telah terjadi. Lalu menyalahkan satu sisi yang berdiam diri; sudah tidak memperhatikan salah atau benar pada apa yang dituduhkan.


Ah, kenyamanan ya; yang katanya bisa mempererat segala jenis hubungan, tapi apa benar-benar demikian ceritanya? Apa tidak ada yang lain untuk disampaikan secara jujur dan terbuka perihal segalanya? Se-misal tentang kita, tanpa melibatkan sekitar?  Apa bisa menyelesaikan masalah secara fakta dan lebih dewasa, tidak harus saling menghapus segala kontak dan memblokir semua sosial media kan? Hah, apa benar ini yang disebut dengan dewasa?

 

 Jika telah benar-benar membuat keputusan sedemikian, lalu apa yang bisa diandalkan sebagai perisai, apa yang bisa digunakan untuk meningkatkan pertahanan dan memperkuat keamanan dalam penyampaian segala penjelasan yang hanya lewat perantara; yang bahkan orangnya saja tidak mengerti letak alur dan bagian ceritanya yang mana, yang telah ternoda. 

 

Biarlah saling menjauh, mendekap doa, semoga sampai akhir akan tetap merasa bahagia; sekali pun telah melewati jalan yang berbeda.


Penulis                      

                           

Kamis, 23 Juli 2020

Kenapa Kita...?

View Article

Mengapa? Bukankah kita sudah saling mengenal satu sama lain? Bukankah kita sudah tahu sisi baik dan buruk satu sama lain? Bukankah katanya kita saling memahami antara satu sama lain? Lantas perihal menghindar, melangkah jauh yang bahkan tanpa meninggalkan suatu pesan apapun, mengapa bisa terjadi?Mengapa kita bisa menjadi seperti ini?

Apakah kita lelah dengan diri sendiri, ataukah lelah dengan keadaan yang terlalu rumit untuk dimengerti? Mungkinkah diwaktu sebelumnya, kita terlalu banyak menyayangkan hal-hal yang telah terlewatkan dengan sia-sia, terlalu banyak hal disekitar kita yang meminta untuk diperhatikan; sekalipun hanya sebentar saja? Apakah semua yang terjadi seakan tidak berarti dan perlahan menjadi terabaikan? Kenapa? Kenapa bisa begini, Kenapa bisa begitu, seakan semuanya tak kunjung membaik dan akhirnya salah satu diantara kita memilih untuk bersembunyi.

Harapan kita patah, yang dibangun dengan susah-payah sekalipun bahkan tidak bisa terselamatkan. Bukankah kita terlalu memaksa pada keadaan yang tidak memihak kepada siapapun ini? Kita yang sangat menginginkan keadaan untuk memihak dan membuat semua harapan kita terwujud, pada akhirnya harus menyerah. Lelah? iya, karena bertahan dalam memaksakan keadaaan yang sia-sia hanya akan menyebabkan kita terluka. Nyatanya semua keadaan ini tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, untuk mengendalikan diri saja kita masih amburadul begini, bagaimana nanti? Dengan harapan dan keadaan yang kelak dijalani? Kenapa kita seolah-olah berusaha menebak baik-buruknya keadaan yang akan terjadi dikemudian hari, tidakkah kita terlalu memaksakan semuanya harus berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan? 


Rabu, 27 November 2019

Aku Mencoba

View Article
Aku adalah pilu-pilu 
yang beraksara
menukas 
meremah tanya

Aku adalah rintihan
lirik senyawa 
oleh bualan semata
yang telah terkena hujan
airmata

Aku adalah tangan-tangan
biadab dan tidak beretika
yang enggan berdoa
dan meminta

Aku adalah perasaanmu
yang teramat sangat
ingin kau cinta
tapi tak juga bersama

Aku adalah kau
yang selalu ingin mencoba
mendapatkan bahagia
berdua

-NN-
(Negeri Junjungan)

Selasa, 26 November 2019

Disebalik Senyumku

View Article
Apa kau tahu
Ingin ku katakan rindu tapi tak bisa
Ingin ku bilang cinta 
tapi takut kamu sudah berpunya
Ingin ku bertanya
Namun akhirnya ku simpan saja

Apa kau tahu
Di sebalik senyumku
Ada luka
Di sebalik senyumku
ada perih yang tak bisa ku cerita
Di sebalik senyumku
Ada airmata 
yang hanya kau saja 
mampu untuk menghapusnya

Aku rindu
Sampai-sampai ingin tercekik rasanya
Aku rindu
Sangat 
ingin tahu kamu dimana
bersama siapa
dan
Bagaimana kabarmu
disana?

-NN-
(Negeri Junjungan)

Selasa, 15 Oktober 2019

Maaf, Rindu, Aku, dan Kamu

View Article
Saat itu tepat di awal bulan, kita dipertemukan kembali. Lewat pesan yang mengudara, lewat ava yang menyapa, lewat pesan dunia maya, kita kembali berbincang tentang ini dan itu, seolah ingin menghempaskan rindu dan membuang sekat yang terasa mengganggu. 

Ada banyak hal yang ingin ku katakan padamu, ada banyak hal yang ingin ku tanyakan. Namun, saat melihatmu baik-baik saja, bibirku bungkam. Aku terlalu bahagia melihatmu, aku terlalu senang karena mendapatkan kabarmu, hingga tak mampu berbicara. Cukup semua ku pendam, semua ku simpan dalam-dalam. 
Selantaran pikiran dimasa depan mendadak memutar, "apakah kamu kembali untukku? Apakah kita akan menjadi satu?" Hati ini seolah kembali terbuka setelah sekian lama kututup rapat, semenjak kita usai. Ah, terkadang aku takut dengan harapan-harapan yang tidak memungkinkan.

Maaf, kemarin aku membuat sebuah kesalahan. Aku takut untuk mendengarkan, aku takut untuk menerima kenyataan, perihal rindu darimu, perihal kembalinya dirimu. Aku takut dengan semua kemungkinan yang bahkan tidak terealisasikan. Aku takut jatuh hati yang kesekian kalinya padamu; seseorang yang nyatanya telah berdua. Aku takut dengan harapan-harapan yang ku layangkan dimasa depan, tentangmu dan dia; pasanganmu.

Hatiku menjadi sedikit perasa, menjadi begitu peka. Mungkin karena aku terlalu lelah untuk percaya, pada rasa yang tidak ada pembuktiannya.

Jujur, rindu untukmu masih tetap utuh, tak kemana. Bahagia melihatmu, membuat aku menerka-nerka. "Benarkah kamu sudah tak lagi dengannya? Benarkah semuanya telah kamu tuntaskan, bahkan terhadap dia? Benarkah kamu kembali saat ini hanya untukku?" Entah apa yang sedang bermain dikepalaku, sampai-sampai aku terlalu kejam menanyakan ini, tapi tetap saja aku tidak se-berani itu untuk mengatakan dihadapanmu; aku cemburu.

Aku ingin menempatkanmu dimataku, tidak hanya dihati.
Aku ingin meraihmu, tidak hanya meng-angankanmu.
Aku ingin tetap dekat, meskipun aku tidak berani mendekatimu.
Aku ingin tentangmu selalu ada mem-bersamaiku.

Kuatkan aku saat berada dititik lemah ini.
Aku butuh kekuatan agar berani, aku butuh kekuatan agar bisa berdiri, aku butuh kamu agar bisa mengatakan; inilah yang aku inginkan, KAMU.

Memory on 4th to 15 October's 2019 || ilusisenja

Senin, 30 September 2019

Berpisah di September

View Article
Tidak mudah mengatakan ini, Lebih tidak mudah lagi jika tidak dikatakan. September yang dengan cerianya mengantarkan kita pada kata; berpisah.

Sekalipun jarak kita dekat, pertemuan - pun semakin hangat, berbincang denganmu membuat semangat, namun ketika semesta tak memberi izin untuk tetap terikat, maka berpisah adalah cara yang indah untuk membawakan kita pada satu rasa - satu frasa; ikhlas.

Belajar banyak dari apa-apa yang telah datang dan pergi, namun takkan bisa menerima yang akan kembali lagi. Bukankah pahit manisnya sebuah kehidupan di dunia ini merupakan suatu pelajaran yang benar-benar harus kita jalani? Jangan takut, jangan mudah menyerah. Apa-apa yang membuat hati bimbang, tepiskan. Apa-apa yang membuat langkah kita tidak seimbang, lewatkan. Tidak akan ada lagi yang akan menekan bahkan membuat kita terdiam. Tidak akan ada lagi.

Bahkan untuk berkali-kali kegagalan yang telah dihadapi, kuatkan diri. Percaya bahwa tidak ada yang akan membuat kita bahagia selain diri sendiri. Egoislah, hanya untuk kali ini, demi diri sendiri, berhenti menyendiri, dan tetap ingat pada apa-apa yang pernah menyakiti; maafkan.



Negeri Junjungan || Penghujung September  @Nhaenhaa

Minggu, 25 Agustus 2019

30 Orang Yang Pertama Dalam Islam

View Article

Siapa Orang pertama yang menemukan telepon ? Jawab nya :

Alexander Graham Bell ...


Nah…, kalau orang pertama yang menulis bismillah, 
siapa ? 
Kasihan jika kelak anak- anak kita 
bertanya kepada Ibu/bapak…

bisa jawab enggak ? 
Simpan catatan ini ya. 
Mari kita kenali Islam !

Ini adalah 30 orang yang pertama dalam Islam:
  1. Orang yang pertama menulis Bismillah : Nabi Sulaiman AS.
  2. Orang yang pertama minum air Zamzam : Nabi Ismail AS.
  3. Orang yang pertama berkhitan : Nabi Ibrahim AS.
  4. Orang yang pertama diberikan pakaian pada hari kiamat : Nabi Ibrahim AS.
  5. Orang yang pertama dipanggil oleh Allah pada hari kiamat : Nabi Adam AS.
  6. Orang yang pertama mengerjakan Sa'i antara Safa & Marwah : Sayyidatina Hajar.
  7. Orang yang pertama dibangkitkan pada hari kiamat : Nabi Muhammad SAW.
  8. Orang yang pertama menjadi Khalifah Islam : Abu Bakar As Siddiq RA.
  9. Orang yang pertama menggunakan Kalender Hijriyyah : Umar bin Al-Khattab.
  10. Orang yang pertama meletakkan Jabatan khalifah dalam Islam : Hasan bin Ali RA.
  11. Orang yang pertama menyusukan Nabi Muhammad SAW : Thuwaibah RA.
  12. Orang yang pertama syahid dalam Islam dari kalangan lelaki : Haris bin Abi Halah.
  13. Orang yang pertama syahid dalam Islam dari kalangan wanita : Sumayyah binti Khabbat.
  14. Orang yang pertama menulis hadist di dalam kitab / lembaran : Abdullah bin Amru bin Al-Ash.
  15. Orang yang pertama memanah dalam perjuangan fisabilillah : Saad bin Abi Waqqas.
  16. Orang yang pertama menjadi Muazzin dan menyerukan adzan : Bilal bin Rabah.
  17. Orang yang pertama sholat dengan Rasulullah SAW : Ali bin Abi Tholib.
  18. Orang yang pertama membuat mimbar masjid Nabi SAW : Tamim Ad-dary.
  19. Orang yang pertama menghunus pedang dalam perjuangan fisabilillah : Zubair bin Al-Awwam.
  20. Orang yang pertama menulis sejarah Nabi Muhammad SAW : Ibban bin Othman bin Affan.
  21. Orang yang pertama beriman dengan Nabi SAW : Khadijah bt Khuwailid.
  22. Orang yang pertama menggagas usul fiqh : Imam Syafi'i RH. 
  23. Orang yang pertama membina penjara dalam Islam : Ali bin Abi Tholib.
  24. Orang yang pertama menjadi raja dalam Islam : Muawiyah bin Abi Sufyan.
  25. Orang yang pertama membuat perpustakaan umum : Harun Ar-Rasyid.
  26. Orang yang pertama mengadakan Baitulmal : Umar bin Khattab.
  27. Orang yang pertama menghafal Al-Qur'an setelah Rasulullah SAW : Ali bin Abi Tholib.
  28. Orang yang pertama membangun menara di Masjidil Haram Mekah : Khalifah Abu Ja'far Al-Mansur.
  29. Orang yang pertama digelar Al-Muqry : Mus'ab bin Umair.
  30. Orang yang pertama masuk ke dalam syurga : Nabi Muhammad SAW.

Pesan moral !
Rugi apabila tidak SHARE sebab ini 1 peluang dakwah yang MUDAH. Mari kenali Islam kita secara utuh …
#berbagiilmu

@sketsarindu